Selasa, 17
April 2018
MANADO-Salah satu narasumber dalam Temu
Media dan Forum Kehumasan diselenggarakan SKK Migas-KKKS Kalimantan dan
Sulawesi. Didik Sasono Setyadi mengatakan, melakukan terobosan tidak dapat
dilakukan sendiri. Keterlibatan masyarakat suatu hal penting untuk memajukan
suatu daerah, Manado Hotel Novotel, Selasa (17/4/2018).
Menurutnya,
ada pemetaan jelas bagi pemerintah khususnya pengelolaan minyak dan gas. Saat
ini sekitar 128 cekungan yang tersedia jangan sampai menjadi kesulitan bagi company untuk melakukan eksplorasi dan
eksploitasi.
“Tugas
pemerintah harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, demi
kesejahteraan daerah,” ungkapnya.
![]() |
Foto: penyerahan sertifikat ke Narasumber (ay/jb) |
Ia
mencontohkan, pengelolaan Migas dalam pandangan masyarakat kita sangat berbeda.
Sehingga
diperlukan paradigma, yang menyeluruh. Tidak dilakukan secara parsial. Kekayaan
alam dimiliki setiap daerah diperlukan penyamaan persepsi masyarakat bahwa,
kekayaan tersebut adalah milik negara.
Adapun mengenai
128 cekungan dimiliki SKK Migas saat sekitar 70 titik saat sedang beroperasi. Sisanya
58 cekungan belum terjamah oleh perusahaan atau company.
![]() |
Foto: Sebastian Julius Senior Man. Hum SKK Migas Kalsul (ay/jb) |
Senior
Manager Humas Pemerintah SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Sebastian Julius
mengatakan, sekitar 58 cekungan cadangan minyak dan gas belum dilakukan
eksporasi itu dikarenakan aturan, baik aturan daerah maupun pemerintah pusat.
“Dari 70
titik yang beroperasi tidak semuanyan ekplorasi minyak. Salah satu company memiliki ekplorasi gas yang
cukup besar yakni, Eni Muara Bakau,” pungkas Sebastian Julius.(ay)